Kami datang Borobudur

Borobudur

Sebenarnya Borobudur tidak ada dalam daftar kunjungan perjalanan kami, tapi karena kebetulan ada saudara yang tinggal di sekitar Candi Borobudur, kami sepakat untuk singgah kesana saat pulang menuju kota asal kami, Tulang Bawang, Lampung.

Setelah seluruh persiapan selesai, lalu berpamit-pamitan ke segenap keluarga yang ada. Kami pun berangkat ke kota Magelang, tujuan kami adalah Borobudur, jujur saya belum hapal jalan kesana, bahkan kapan terakhir kali saya kesana juga lupa, maklum saja Sob... sekarang aja udah umur berapa? sekolahnya dulu tahun berapa ya??? :)

Saya merasa sangat beruntung telah menggunakan aplikasi Navitel sebagai Pemandu/Navigator saya selama perjalanan, masih ingatkan artikel saya tentang aplikasi ini? cek disini ya buat yang belum sempat baca. Navitel


Di sekitaran Ngawi kami beristirahat sejenak melepas penat, mumpung nyantai saya buka aplikasi Navitel untuk mencari jalan alternatif agar bisa sampai tujuan dengan lebih cepat, semakin bisa mempersingkat waktu maka semakin banyak waktu kami untuk istirahat, mengingat jam keberangkatan kami sudah terlanjur siang.

Alhamdulillah.... Kami bisa sampai di rumah saudara sekitar pukul 20:30 WIB, padahal menurut saudara yang di Magelang kami seharusnya baru sampai di tujuan pukul 23:00 WIB jika dihitung dari jam berangkat kami.

Kami beristirahat di rumah saudara malam itu, silaturahmi. Sebagian begadang ngobrol-ngobrol termasuk saya yang memang belum pernah kesana, sambil mencoba mengenal lebih dekat saudara-saudara yang baru saya ketahui.

Keesokan harinya kami siap berangkat ke Candi Borobudur, tak butuh waktu lama karena jarak dari rumah ke lokasi cukup dekat. Singkat cerita kami sampai di tujuan, ke area parkir tak perlu bayar karena kebetulan ada saudara yang bekerja di Candi, lumayanlah... hehehe...

Mengagumkan, itu kata yang saya dapatkan di pikiran saya ketika melihat Candi yang besar nan megah ini. Membayangkan orang jaman dahulu membangun sebuah candi yang begini besar, simetris, indah, belum lagi stupa-stupa serta arca-arca yang tertata rapi. tersusun begitu rupa. Seandainya perancangnya hidup di jaman sekarang, bisa jadi arsitek yang hebat pastinya.






















Oh iya... ada hal yang tak bisa saya lupakan dari Candi Borobudur, Capekkkkk...
Lokasi yang sebegitu luasnya, dengan bangunan yang begitu besar ditambah tangga-tangganya yang lumayan banyak. Dijamin... dibutuhkan istirahat sesekali untuk bisa menjelajahi semua sudut Candi Borobudur.

Dan hiburan terakhirnya adalah, belanja oleh-oleh. Karena tepat di pintu keluar Candi kita akan menghadapi para penjaja oleh-oleh dan deretan lapak-lapak penjual yang menawarkan berbagai macam dagangan dengan harga yang bervariasai.

Trik berbelanja disini adalah, jangan langsung mau begitu ditawarkan dagangan ke sobat, yakin saja harganya akan terus turun hingga tak terbayang sebelumnya (jika beruntung, hehehe...). Yang pasti, sabar menawar dan sok cuek dengan gaya seolah-olah akan melihat-lihat di lapak yang lainnya.

Kalau sobat sudah dapat harga yang terendah, bisa-bisa kalap dan pengen beli sebanyak-banyaknya kalau memungkinkan. Pulang-pulang malah jadi jualan alias dagang barang-barang dari Jogja (hampir semua yang dijual adalah produksi Jogja). Ada aksesoris, rupa-rupa pakaian dari T-Shirt hingga kemeja batik, sandal, macam-macam mainan yang unik-unik dan jadul, bahkan hiasan dinding serupa wayang maupun topeng juga ada.

Sobat-sobat yang mau jalan-jalan ke Candi Borobudur, persiapkan kaki  dan minuman pastinya, dan jangan lupa agak ditebelin kantongnya daripada ngiler ngliatin dagangan yang begitu banyak e..... nggak kebeli. Nyeselkan?????
Okay deh, segini dulu tentang Borobudurnya. Di artikel yang akan datang akan saya ceritakan kembali beberapa perjalanan saya di beberapa lokasi wisata yang lain.
See You...
loading...

0 Response to "Kami datang Borobudur"

Post a Comment